Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2020

Catatan Seorang Perempuan Tentang Perempuan

source: pinterest  Suatu ketika ada sebuah opini yang menyebut jika perempuan telah bersuami dan tinggal jauh dari orangtua, maka saat berkunjung ke rumah orangtua bisa jadi ibarat momen liburan. Hari-hari lebih santai dan nggak musti berjibaku dengan pekerjaan rumah seperti biasanya. Barangkali itu memang berlaku buat sebagian orang, tapi nggak buat aku.   Dalam sepekan lalu saat berada di rumah orangtua, hari-hariku hampir sama dengan biasanya. Setelah sholat subuh beralih ke pekerjaan rumah; memasak, beberes dapur, mencuci piring, beberes rumah. Disaat itu semua selesai sedang anak masih lelap, aku sempatkan diri buat mengikat ide dan gagasan. Saat dia sudah terbangun, tugasku pun beralih untuk memperhatikannya; memandikan, memberikan makan, dan menemaninya bermain atau belajar. Siang hari menjadi waktu tidur seperti biasanya.  Tidak melulu hanya di rumah, pun aku memanfaatkan waktu disana untuk bersilaturahim ke rumah saudara juga teman. Ada pula dari mereka yang langsu

Narasi Gurunda

Beda. Satu kata yang aku rasa sangat pas mewakili buku biografi ini. Buku biografi yang selama ini kutahu biasa ditulis dengan bahasa yang serius dan agak berat. Beda halnya dengan buku ini. Narasi Gurunda merupakan sebuah karya novelisasi biografi bapak KH. Ahmad Taufik Kusuma, seorang tokoh masyarakat dan juga tokoh agama yang tak lain adalah ayahanda dari sang penulis @jihanmw . Biografi dalam buku ini dinarasikan dengan bahasa lugas, ringan, dan sangat mudah dipahami. Sejujurnya selama ini aku kurang begitu minat pada novel, melainkan lebih pada buku-buku nonfiksi, termasuk pengembangan diri dan yang bernuansa religi. Meski buku ini berbentuk novel, bagiku membacanya sungguh mengasyikkan sekali. Barangkali karena ini biografi, banyak pula makna dan pelajaran yang kental dalam sisi religi. Ada beragam rasa yang hinggap dikala membaca buku ini. Ada rasa cemas, haru, sedih, juga lucu. Pilihan dan rangkaian katanya sukses menggiringku untuk terus mengikuti alur cerita hingga

Aku dan Keputusanku

Tiga tahun sudah aku menjalani peran baru sebagai ibu. Selama kurun waktu itu, aku merasa menjadi lebih baik dibanding diriku yang dulu. Menjalani peran itu membuatku menjadi lebih bersemangat dan bersegera untuk melakukan pekerjaan, sebab sadar betul jika waktu sudah tak sebebas dulu. Pun aku menjadi mampu menundukkan ego pribadiku. Tak dipungkiri terkadang ada pula hal melelahkan juga menjengkelkan, hingga ingin memunculkan kemarahan. Aku memang belum menjadi ibu yang baik sepenuhnya. Namun, dari kedalaman hati, sungguh sangat ingin rasanya menjadi sosok ibu yang baik dan penuh tanggung jawab. Aku mantap menjalani keputusan sebagai ibu rumah tangga. Bagiku itu bukanlah sebuah keterpaksaan--memang muncul dari dalam diriku sendiri--sebab aku ingin menjalani lebih banyak waktu di rumah. Dengan demikian aku bisa lebih mengawasi dan memperhatikan anak. Tentu selama ini aku masih  dibantu dalam menjaga dia, disaat aku butuh melakukan pekerjaan dan hal lain yang memang perlu dilakukan

BUKU ANTOLOGI 2016 - 2019